Terus Belajar

TERUS BELAJAR


Ayat bacaan: Titus 3:14

"Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah."

Adakah waktu bagi kita untuk berhenti belajar? Dalam mengikuti jenjang pendidikan mungkin saja ada masanya kita selesai dari tahapan formal. Tetapi dalam kehidupan tidak ada alasan sama sekali untuk berhenti belajar. Sejak bayi kita sudah belajar banyak hal. Belajar berjalan, belajar berbicara, lalu mungkin mulai belajar di sekolah dasar, mulai belajar naik sepeda, dan seterusnya. Kita terus belajar untuk menjadi orang yang lebih baik lagi baik dari orang tua, guru, dari keteladanan orang-orang lain, buku dan sebagainya. Sebagai seorang dosen sekalipun saya harus terus belajar, terutama dalam mengikuti perkembangan ilmu yang saya ajarkan. Tanpa terus melakukan update terhadap hal-hal yang baru maka yang saya ajarkan cepat atau lambat akan menjadi usang dan tidak lagi aplikatif terhadap kondisi terbaru saat ini. Saya tidak perlu jauh-jauh untuk mencari model mengenai semangat tidak pernah berhenti belajar ini, karena ayah saya sendiri masih mengambil kuliah tambahan di bidang berbeda di usianya yang sudah lebih setengah abad lebih satu dasawarsa yang lalu. Ia sudah berprofesi sebagai dokter sejak awal tahun 70 an, tetapi masih juga mengambil pendidikan di bidang hukum di usia tuanya untuk menunjang apa yang sudah ia geluti sejak awal. Semangat untuk tidak pernah berhenti belajar adalah cerminan dari orang yang dinamis, yang selalu ingin menjadi lebih baik lagi dari hari ke hari.

Alkitab berulang kali pula memberi anjuran agar kita jangan pernah berhenti belajar, baik dalam menjalani kehidupan di dunia maupun dalam hal rohani. Titus berpesan "Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah." (Titus 3:14). Untuk bisa lebih baik lagi melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik pun kita harus senantiasa belajar. Dan Titus mengatakan itu akan menghasilkan buah-buah yang manis dalam kehidupan kita. Berhenti belajar artinya berhenti berbuah. Jika diibaratkan sebuah pohon, apa yang akan dilakukan ketika pohon tidak lagi berbuah? Mungkin awalnya diberi pupuk dan sebagainya, tetapi jika tidak juga kunjung menghasilkan, maka pohon akan ditebang dan dibuang. Seperti itu pula kita. Dalam segala hal, kita harus senantiasa berusaha menjadi lebih baik, dan itu tidak akan bisa kita peroleh jika kita berhenti belajar.

Tidak ada alasan sama sekali bagi kita untuk berhenti belajar apalagi dengan keuntungan dilahirkan di jaman modern dimana ada banyak sekali sarana yang akan menunjang kemudahan untuk belajar. Dahulu saya sempat harus pergi ke perpustakaan terlebih dahulu untuk belajar tetapi sekarang dengan duduk di rumah kita bisa memanfaatkan internet untuk belajar mengenai apapun. Untuk merenungkan firman Tuhan siang dan malam pun demikian. Jika dahulu kita harus membeli sebuah Alkitab terlebih dahulu, sekarang berbagai aplikasi tersedia dengan sangat mudah dan gratis. Lewat internet kita bisa memperolehnya dengan cepat, bahkan tersedia pula banyak aplikasi untuk handphone jenis apapun. Jadi alangkah sayangnya jika kita yang hidup di jaman modern ini justru bermalas-malasan untuk belajar.

Salomo seorang yang sangat dipenuhi hikmat berkata "baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan." (Amsal 1:5) Seseorang dikatakan bijak salah satunya bisa diukur dari kerinduan mereka untuk tidak menutup telinga melainkan rajin mendengar dan keseriusan mereka untuk terus menambah ilmu. Awal yang sangat baik untuk memulainya adalah dengan menerapkan takut akan Tuhan dalam kehidupan kita. "Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan." (ay 7). Hanya orang bodohlah yang menghina hikmat dan didikan, sebaliknya orang bijak akan selalu menghargainya dan terus mau mendengar serta terus belajar.

Dalam keadaan ditimpa masalah sekalipun kita seharusnya tidak berhenti belajar. Malah seringkali dalam masalah itu kita justru bisa belajar banyak. Memperoleh pelajaran berharga dan belajar secara langsung bagaimana kita harus menyikapi atau mengatasinya. Kita justru bisa menjadi lebih matang, lebih dewasa atau lebih bijaksana setelah mengalami masa-masa sulit. Dan itu sudah saya alami sendiri berkali-kali. Pemazmur berkata "Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu." (Mazmur 119:71). Keadaan sulit biasanya akan mampu membuat kita untuk tersadar kembali setelah melenceng sekian jauh dari jalan Tuhan. Ada banyak masa-masa sulit yang pernah saya alami, baik yang ringan maupun yang berat. Ketika mengalaminya tentu sakit, tetapi hari ini saya bersyukur bisa mengalami itu semua, dan bersyukur pula karena pada saat itu saya memilih untuk belajar dari keadaan sulit dan tidak membiarkan diri saya dipenuhi keluh kesah atau berputus asa meratapi hidup.

Belajar adalah sebuah proses yang sangat penting yang tidak boleh berhenti dalam keadaan apapun. Alkitab selalu dan akan terus mendorong kita untuk belajar lebih giat lagi, baik dalam kehidupan di dunia terlebih untuk lebih mengenal Tuhan dan mengetahui kehendak-kehendakNya dalam kehidupan kita. Terus belajar untuk berbuat baik, seperti yang dikatakan oleh Titus dalam ayat bacaan hari ini akan membuat kita bisa belajar lebih banyak lagi mengenai hukum kasih yang menjadi inti dasar Kekristenan. Baik dalam hal intelektual maupun spiritual, kita harus selalu bersedia membuka diri untuk belajar. Belajarlah dari segala hal, bahkan dari anak kecil sekalipun seperti apa yang dikatakan Yesus dalam Matius 18:1-5. Jika ada di antara teman-teman yang merasa lelah untuk belajar dan memutuskan untuk tidak lagi melakukannya, ubahlah segera, karena sesungguhnya hidup akan berhenti jika kita memutuskan untuk berhenti belajar.

Tidak ada batas untuk belajar selama kesempatan masih ada


Diambil dari :
www.renungan-harian-online.blogspot.com

Proses Belajar

PROSES BELAJAR


Ayat bacaan: Titus 3:14

"Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah."

Ada sebuah pepatah asing yang mengatakan "Rome wasn't built in a day". Ini menggambarkan pentingnya sebuah proses belajar dalam kehidupan kita. Sebuah lukisan berasal sebuah kanvas kosong yang nantinya akan terus berisi dengan coretan-coretan sehingga menghasilkan karya seni yang indah. Seperti itu pula kita manusia yang pada akhirnya akan terbentuk sesuai dengan "coretan-coretan" apa yang menghiasi kanvas hidup kita. Yang jelas hidup butuh proses belajar yang tidak ada habisnya. Jika kita berhenti belajar maka kita pun berhenti bertumbuh. Bahkan ada yang mengatakan bahwa ketika kita berhenti belajar maka kehidupan pun berhenti sampai disitu. Tidak peduli orang sepintar apapun, ia tidak akan bertambah baik apabila berhenti untuk belajar. Selalu ada hal-hal baru untuk kita pelajari, berbagai karya-karya inovatif terus berkembang lewat orang-orang yang selalu mau belajar. Tuhan memberikan kita kemampuan berpikir, Tuhan memberikan otak untuk diisi terus dengan hal-hal yang baik, otak yang kapasitasnya begitu luar biasa yang mampu menampung jauh di atas komputer yang kita gunakan sehari-hari, dan alangkah sayangnya jika semua itu tidak pernah atau jarang dipakai. Yang pasti, hidup adalah sebuah proses dimana belajar merupakan hal mutlak yang harus terus kita kembangkan selama kita masih berkesempatan untuk berjalan didalamnya.

Tuhan sendiri tidak menyukai proses instan, biarpun Dia bisa melakukannya. Sebuah pemberian instan tidak akan memberi proses pengajaran. Itu tidak mendidik. Bayangkan jika anda terus memanjakan anak anda dengan segala pemberian tanpa mereka harus mencapai sesuatu terlebih dahulu, bukankah itu akan merusak diri mereka? Oleh karena itulah Tuhan menyukai sebuah proses pembelajaran bagi kita anak-anakNya, dan itu semua demi kebaikan kita sendiri. Setiap langkah-langkah kehidupan kita yang harus terus menerus diisi dengan belajar. Untuk bisa berhasil atau sukses dalam segala bidang kita tidak bisa hanya mengandalkan bakat saja, tetapi harus terus diasah dengan latihan atau belajar lebih dan lebih lagi. Apakah itu untuk menambah kepintaran kita, menambah ilmu dan pengetahuan, atau untuk mencapai pertumbuhan iman, semua itu membutuhkan proses yang harus diisi dengan belajar.

Lihatlah bunyi Firman Tuhan berikut ini: "Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah." (Titus 3:14). Lihat disana ada kalimat "Belajar untuk melakukan pekerjaan yang baik", yang dalam bahasa Inggrisnya dikatakan "learn to apply themselves to good deeds", dan itu berguna untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup pokok agar jangan sampai hidup menjadi tidak menghasilkan apa-apa, tidak berguna, alias sia-sia. Hidup adalah sebuah proses belajar. Bagi saya pribadi, itulah salah satu hal penting yang bisa membuat hidup ini indah dan menarik. Segala sesuatu yang ada di muka bumi ini tidak akan ada habisnya untuk kita pelajari. Selalu saja ada hal baru, hal menarik dan hal-hal yang bisa menambah pengetahuan atau mengembangkan wawasan kita. Dan ketika kita berhenti belajar maka kita akan segera ketinggalan jaman dan sulit mencapai hasil maksimal dalam segala hal.

Beribadah pun memerlukan proses. Kita tidak bisa berharap Tuhan langsung menyetel roh kita untuk menjadi roh yang taat dalam sekejap mata. Dia sanggup melakukan itu, tapi itu tidak mendidik. Melalui serangkaian peristiwa, kejadian dan sebagainya, baik yang indah maupun lewat penderitaan dan kesulitan, Tuhan siap memberi pelajaran bagi kita untuk lebih dekat lagi kepadaNya. Inilah yang dipesankan Paulus dalam suratnya untuk Timotius: "Latihlah dirimu beribadah." (1 Timotius 4:7b). Jika sebuah latihan badani alias olahraga saja penting untuk menjaga kebugaran kita, dan itupun lewat sebuah proses, apalagi sebuah ibadah yang akan berguna jauh lebih banyak. "Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang." (ay 8).

Lihat pula bagaimana Tuhan memerintahkan bangsa Israel untuk mengajarkan firman Tuhan kepada keturunan mereka secara terus menerus, kontinu dan berkesinambungan. "Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun." (Ulangan 6:6-7). Jika belajar merupakan hal yang penting bagi kita, apalagi buat anak-anak kita yang "kanvas"nya masih relatif lebih kosong dibanding kita. Dunia yang mereka huni sekarang bukanlah sebuah dunia yang mudah dijalani dan selalu aman bersahabat. Ada banyak jebakan dan godaan yang akan mampu membuat hidup mereka porak poranda. Oleh karena itulah kita harus mampu terus menanamkan firman Tuhan secara terus-menerus kepada mereka, baik lewat pengajaran maupun contoh keteladanan. Kita harus melatih kerohanian mereka agar bisa terus bertumbuh semakin baik, sementara kita sendiri terus berproses melatih diri kita agar lebih baik lagi. Semua ini akan menjadi bekal yang sangat berharga buat mereka. Tapi itu tidak bisa kita lakukan hanya dalam sekejap saja. Semua itu haruslah melalui serangkaian proses pembelajaran dan latihan yang dilakukan secara terus menerus.

Menjalani proses memang seringkali tidak gampang. Ada kalanya kita mengalami kesulitan bahkan penderitaan. Tapi itulah bagian dari kehidupan yang harus kita sikapi dengan proses. Tetaplah berpegang teguh kepada Tuhan, tetaplah berusaha, tetaplah belajar dan jangan lupa tetaplah penuhi diri kita dengan ucapan syukur. Firman Tuhan berkata "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (Filipi 4:6). Tuhan akan selalu memberi kekuatan atas kelemahan kita, oleh karena itu hendaklah kita tidak berhenti untuk belajar menjadi lebih baik lagi dari hari ke hari.

Tuhan selalu menginginkan kita anak-anakNya untuk terus belajar. Belajar mengenai hal-hal yang bisa meningkatkan kualitas hidup di dunia, tapi juga terutama belajar untuk mengenalNya lebih lagi dan mengetahui apa yang menjadi rencana dan kehendakNya dalam kehidupan kita. Yesus mengingatkan kita untuk terus menyempurnakan diri hingga bisa menyerupai kesempurnaan Bapa. "Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." (Matius 5:48). Ini pun harus melalui proses, tidak akan bisa kita capai hanya dalam sekejap mata saja. Oleh karena itu kita harus senantiasa mengingatkan diri kita untuk tidak berhenti belajar. Masih ada banyak yang belum kita ketahui, masih banyak yang harus kita benahi dalam diri kita. Jangan berhenti, teruslah belajar selama kesempatan untuk itu masih ada.

Hidup adalah sebuah proses yang harus terus diisi dengan belajar


Diambil dari :
www.renungan-harian-online.blogspot.coma

Belajar dan Berlatih

BELAJAR DAN BERLATIH


Ayat bacaan: Titus 3:14

"Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah."

Saya yakin semua setuju kalau hidup ini merupakan proses belajar. Mulai dari bayi kita sudah mengalami proses pembelajaran. Belajar merangkak, belajar duduk, kemudian belajar bicara. Lalu masuk playground, taman kanak-kanak, SD, SMP, SMA, kuliah. Setelah lulus S1 ada yang melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Ditengah-tengah proses pendidikan formal kita pun belajar banyak hal lagi, seperti tata krama, sopan santun atau belajar mengenal Tuhan dan FirmanNya. Ada yang mengambil kursus-kursus atau kejuruan, seperti kursus bahasa Inggris, kursus komputer, memasak dan lain-lain. Apapun itu, yang pasti kita akan terus berusaha menambah ilmu selagi bisa dan punya kesempatan. Semakin banyak ilmu yang kita miliki, semakin besar pula kesempatan kita untuk sukses, tentu saja apabila kita memakainya dengan baik dan tidak menyia-nyiakannya.

Adalah menarik jika melihat ayat yang saya ambil sebagai bahan renungan hari ini. Dalam suratnya kepada Titus, Paulus mengatakan: "Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah." (Titus 3:14). Ayat ini mengingatkan kita untuk belajar melakukan pekerjaan yang baik. Apakah untuk berbuat baik pun diperlukan proses pembelajaran? Tentu saja. Seperti layaknya segala sesuatu dalam hidup butuh proses, kita pun perlu melatih diri kita agar bisa semakin terbiasa untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik. We have to learn to apply ourselves to good deeds. Itu adalah sesuatu yang butuh dilatih dan dipelajari. Dan Titus mengatakan bahwa itulah yang membuat kita bisa berbuah. Sebaliknya unculvitated and unfruitful lives pun menjadi bagian dari orang-orang yang tidak merasa perlu untuk itu.

Bahkan dalam beribadah pun diperlukan latihan. Kita tidak bisa berharap Tuhan langsung menyulap roh kita untuk menjadi roh yang taat dalam sekejap mata dengan instan. Tuhan memang bisa, tapi itu tidak mendidik, sehingga cara demikian bukanlah cara yang disukai Tuhan. Melalui serangkaian peristiwa, kejadian dan sebagainya, baik yang indah maupun lewat penderitaan dan kesulitan, Tuhan siap memberi pelajaran bagi kita untuk lebih dekat lagi kepadaNya. Inilah yang dikatakan Paulus lewat suratnya kepada Timotius. "Latihlah dirimu beribadah." (1 Timotius 4:7b). Train yourself toward godliness. keep yourself spiritually fit. Bunyinya seperti melatih kebugaran alias berolah raga bukan? Seperti itulah adanya. Jika sebuah latihan fisik alias olahraga saja penting untuk menjaga kebugaran kita, dan itupun lewat sebuah proses yang tidak singkat, apalagi sebuah ibadah yang akan berguna jauh lebih banyak. Seperti itulah kata Paulus selanjutnya. "Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang." (ay 8). Kemudian perhatikan juga bagaimana Tuhan memerintahkan bangsa Israel untuk mengajarkan firman Tuhan kepada keturunan mereka secara terus menerus dan berkesinambungan. "Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun." (Ulangan 6:6-7). Jika bagi kita yang sudah dewasa saja belajar masih merupakan hal yang sangat penting, apalagi buat anak-anak kita di masa pertumbuhan mereka. Dunia yang mereka huni sekarang bukanlah sebuah dunia yang mudah dan selalu bersahabat. Ada kalanya dunia ini kejam dan ada kalanya pula terdapat banyak jebakan di dalamnya. Jika mereka tidak tahu apa-apa mengenai kebenaran, setiap saat mereka bisa terjerumus ke dalam kebinasaan bahkan sejak masa kecilnya. Oleh karena itulah kita harus mampu terus menanamkan firman Tuhan secara terus-menerus kepada mereka, baik lewat pengajaran maupun contoh keteladanan. Semua ini akan menjadi bekal yang sangat berharga buat mereka. Tapi itu tidak bisa kita lakukan hanya dalam sekejap saja. Dan jangan lupa, semuanya harus melalui serangkaian proses yang dilakukan secara kontinu.

Bagi saya pribadi belajar merupakan sebuah proses yang membuat hidup menjadi menarik.Menjalani proses memang seringkali tidak mudah. Ada kalanya kita mengalami kesulitan dalam prosesnya, bahkan ada saat-saat dimana kita harus rela mengalami penderitaan. Tapi itulah bagian dari kehidupan yang harus kita sikapi dengan proses. Tetaplah berpegang teguh kepada Tuhan, tetaplah berusaha, tetaplah belajar dan jangan lupa tetaplah penuhi diri kita dengan ucapan syukur. Firman Tuhan berkata "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (Filipi 4:6). Di balik kelemahan dan keterbatasan kita sebagi manusia, Tuhan akan selalu memberi kelegaan dan kekuatan atas kita. Apa yang harus kita lakukan adalah terus bertekun melatih diri dan terus belajar untuk semakin mengenal, mengerti dan melakukan Firman Tuhan secara lebih mendalam lagi. Tuhan selalu mendorong semua anak-anakNya untuk terus belajar mengenai hal-hal yang bisa meningkatkan kualitas hidup di dunia, tapi juga terutama belajar untuk mengenalNya lebih lagi dan mengetahui apa yang menjadi rencana dan kehendakNya dalam kehidupan kita. Yesus mengingatkan kita untuk terus menyempurnakan diri hingga bisa menyerupai kesempurnaan Bapa. "Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." (Matius 5:48). Dan hal ini tidak akan bisa kita capai hanya dalam sekejap mata saja. Karenanya marilah kita terus tekun dalam belajar. Berbuat baik pun merupakan sesuatu yang harus dilatih. Masih ada banyak yang belum kita ketahui, masih banyak yang harus kita benahi dalam diri kita, masih banyak yang harus kita latih dan pelajari.

Berbuat baik pun merupakan hal yang penting untuk dilatih dan dipelajari


Diambil dari :
www.renungan-harian-online.blogspot.com

Teruslah Belajar

TERUSLAH BELAJAR


Ayat bacaan: Amsal 1:5

"baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan"

Seorang motivator terkenal pernah mengatakan bahwa orang yang berhenti belajar adalah pemilik masa lalu, sedangkan orang yang terus belajar akan menjadi pemilik masa depan. Kata-kata bijak ini sungguh penting untuk kita cermati, karena bagi saya pribadi ketika kita berhenti belajar, sesungguhnya hidup pun berhenti sampai disitu. Tidak ada lagi gairah, tidak ada lagi tantangan, tidak ada lagi impian dan cita-cita. Betapa membosankannya hidup jika demikian. Jaman berubah, teknologi berkembang, segala aspek kehidupan tidak akan pernah statis dan akan selalu bergerak dinamis. Karena itulah kita tidak boleh berpuas diri ketika memiliki sejumput pengetahuan dan merasa aman dengan itu, karena cepat atau lambat kita akan ditinggalkan oleh kemajuan di berbagai sisi kehidupan.

Memang ada saja masalah yang membuat kita tergoda untuk berhenti belajar. Terlalu cepat puas, merasa sudah aman dengan kepandaian yang kita miliki hari ini, atau sering juga faktor-faktor teknis membuat kita tidak lagi punya minat untuk menambah pengetahuan kita. Bagi orang yang tinggal di kota besar misalnya, kelelahan dalam bekerja, keletihan menembus kemacetan dan banyaknya waktu yang terbuang dalam perjalanan selama pergi dan pulang kerja akan membuat kita tidak lagi berminat untuk meningkatkan ilmu yang kita miliki. Atau bisa pula karena kita melihat karir kita tersendat dan merasa tidak ada gunanya lagi untuk menambah ilmu karena toh bakal percuma. Sebagian lagi mungkin beralasan bahwa beratnya tekanan hidup membuat mereka terlalu lemah untuk belajar. Padahal di saat-saat kita mengalami masalah, sebenarnya itulah saat yang paling tepat untuk belajar. Saya sendiri selalu berupaya untuk mempergunakan setiap permasalahan sebagai sarana yang baik untuk terus belajar. Kita cenderung merasa tidak ada gunanya untuk belajar ketika situasi sedang baik-baik saja bukan? Oleh karena itulah setiap masalah yang saya alami akan saya pakai sebaik-baiknya sebagai pembelajaran. Selalu saja ada sesuatu yang baru yang bisa saya peroleh sebagai hasil dari usaha saya belajar menyikapi masalah dan mencoba mencari penyelesaiannya.Apalagi untuk belajar sesuatu yang baru saat ini tidaklah sesulit dulu. Ketika dahulu orang harus meluangkan waktu untuk duduk di perpustakaan, saat ini kita bisa belajar apa saja dengan mudah lewat internet dengan segala kemudahannya. Jadi sesungguhnya tidak ada alasan bagi kita untuk berhenti belajar.

Salomo yang penuh hikmat mengatakan "baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan." (Amsal 1:5). Lihatlah betapa pentingnya bagi kita untuk terus mendengar dan menambah ilmu. Kita diajak untuk membuka mata, telinga maupun pikiran kita kepada pengetahuan. Baik untuk berbagai ilmu pengetahuan yang akan memperluas cakrawala berpikir kita, maupun pengetahuan akan firman Tuhan yang mengandung begitu banyak rahasia penting di dalamnya. Dalam segi apapun kita harus terus belajar. Tanpa terus belajar kita tidak akan pernah bisa menjadi lebih baik.

Orang yang selalu mau mendengar dan menambah ilmu pengetahuan dikategorikan sebagai orang yang bijak. Sebaliknya orang yang mengabaikannya dikatakan orang yang bodoh. "Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan." (ay 7). Lihatlah betapa pentingnya hal untuk terus belajar menambah ilmu pengetahuan ini sehingga Salomo yang penuh hikmat memilih untuk mengungkapkan ini langsung sejak awal kitab Amsal.

Di tengah deraan masalah pun kita tidak seharusnya berhenti belajar. Justru sebaliknya kita harus semakin giat dan bertekun untuk terus belajar. Dari kegagalan sekalipun kita selalu bisa mendapatkan sesuatu yang berharga untuk menapak maju ke depan. Dalam Mazmur kita mendapatkan hal ini: "Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu." (Mazmur 119:71). Jangan terlalu cepat bersungut-sungut dan putus asa ketika kita berada dalam keadaan tertindas, karena sebenarnya justru di sanalah kita bisa belajar lebih banyak lagi untuk mengenal ketetapan-ketetapan Tuhan. Belajar dari kesalahan dan memakainya sebagai peringatan agar tidak lagi jatuh ke dalam lubang yang sama.

Life is a process. Hidup adalah sebuah proses. Dalam menjalani proses itu kita dituntut untuk terus membuka diri untuk belajar. Apakah itu dalam hal spiritual atau intelektual, kita harus selalu mau terbuka untuk belajar. Belajarlah dari segala hal. Bahkan dari anak kecil sekalipun selalu ada sesuatu yang bisa kita jadikan masukan jika kita mau membuka diri kita. Bagaimana kita bisa berharap terus maju menatap masa depan jika kita enggan untuk memperlengkapi diri kita dengan berbagai ilmu maupun pengetahuan akan firman Tuhan? Bagaimana kita bisa berharap mengalami peningkatan jika kita berhenti belajar? Dan tentu saja, bagaimana kita bisa menjalankan misi yang ditugaskan Tuhan secara maksimal jika kita tidak mau terus memperluas pengetahuan kita? Apapun alasannnya, apapun yang kita alami saat ini, janganlah pernah tergoda untuk berhenti bertumbuh dalam ilmu pengtahuan, baik secara spiritual maupun intelektual. Teruslah menjadi semakin bijak, bukalah telinga untuk mendengar dan luangkan waktu untuk terus belajar mengenai hal-hal baru. Sebab hanya dengan demikianlah kita bisa menjadi orang-orang yang terus bertumbuh menjadi lebih baik untuk menggenggam masa depan yang cerah di depan sana.

Tidak ada kata final untuk belajar selama kesempatan masih diberikan

Diambil dari :
www.renungan-harian-online.blogspot.com